Kamis, 10 Maret 2011

Hakikat Pembelajaran IPA Terpadu


Hakikat Pembelajaran IPA Terpadu
            Mata pelajaran IPA Terpadu adalah ilmu yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, atau peristiwa yang sering dijumpai dalam kehidupan. Oleh karena itu, situasi yang mendukung pengembangan kemandirian peserta didik perlu diciptakan; peserta didik menganggap bahwa tugas yang diberikan dalam belajar adalah sebagai sesuatu yang menyenangkan, serta adanya perasaan tidak dikomando, adanya latihan dalam teknik bekerja, adanya kegiatan swakarya, namun di dalam batas kemampua individu peserta didik tersebut.
Secara etimologi, Fisher (1975) mengatakan kata sains berasal dari bahasa latin, yaitu scientia yang artinya secara sederhana adalah pengetahuan (knowledge). Istilah sains secara umum mengacu kepada masalah alam yang dapat diinterpretasikan dan diuji. Dengan demikian keadaan alam merupakan keadaan materi yaitu atom, molekul, dan senyawa, segala sesuatu yang mempunyai ruang dan massa sepanjang menyangkut “natural law” yang memperlihatkan tingkah laku (behaviour) materi, merupakan pengertian dari sains (ilmu pengetahuan alam) yang meliputi Fisika, Kimia, dan Biologi.
Menelusuri definisi yang dikemukakan oleh beberapa ahli mengenai sains atau IPA, ditemukan beragam bentuk dan penekanannya. Jenkins dan Whitefield (1974) serta Connant (1975) mendefiniskan sains yaitu suatu rangkaian konsep dan skema konseptual yang salaing berhubungan yang dikembangkan dari hasil eksperimen dan observasi serta sesuai untuk eksperimentasi dan observasi berikutnya.
Suatu batasan tentang sains yang lebih lengkap dikemukakan oleh Sund (1981) menyatakan sains sebagai tubuh dari pengetahuan (body of knowledge) yang dibentuk melalui proses inkuiri yang terus menerus, yang diarahkan oleh masyarakat ysng bergerak di bidang sains. Sains lebih dari sekadar pengetahuan (knowledge). Sains merupakan upaya manusia yang meliputi operasi mental, keterampilan dan strategi memanipulasi dan menghitung, keingintahuan (curiousity), keteguhan hati (courage), ketekunan (persistence) yang dilakukan oleh individu untuk menyingkap rahasia alam semesta. Sains dapat juga dikatakan sebagai hal-hal yang dilakukan ahli sains ketika melakukan kegiatan penyelidikan ilmiah.
Jadi dapat dikatakan bahwa, pendidikan IPA Terpadu adalah membelajarkan peserta didik untuk memahami hakikat sains (proses dan produk serta aplikasi) mengembangkan sikap ingin tahu, keteguhan hati, ketekunan, serta sadar akan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat serta terjadi pengembangan ke arah sikap yang positif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar